Selasa, 5 Jun 2012

Wanita Yang Indah

Wanita Yang Indah
Cinta Selepas Nikah
"Pandangan mata seorang wanita lebih tajam dan merbahaya daripada tembusan panah yang berbisa. Oleh itu awasilah selalu agar jangan terkena panahan matanya..."
Aduhai wanita sungguh mahal pandangan mu di mata lelaki, tapi kenapa masih ada lagi yang tidak menyedari? Dirimu terlalu agung di mata lelaki dan terlalu mulia di sisi pencipta mu; namun itu semua hanya jika kau tahu mengagungkan dan memuliakan diri mu sendiri. Menjadi wanita adalah satu anugerah yang tepaling indah. Seharum mana pun wangian kasturi tidak mampu menandingi wangian budi pekertimu, lembutnya gumpalan kapas masih tewas dek kelembutan tingkah mu, halusnya butiran pasir yang menjadi peneman setia si pantai masih tidak dapat menandingi halusnya tuturmu.
Duhai wanita sebenarnya, maruah diri yang kau galas lebih berat daripada bongkah bongkah batu yang besar, kau menepis dengan penuh sabar tiap godaan nafsu dunia yang datang bertubi tubi hingga hampir mengheretmu ke kancah yang penuh onar. Percayalah wanita, akan ada bahagia diakhir kesengsaraanmu asal saja kesabaran menjadi bentengmu.

Wanita ku, terima saja makian yang bederu deru ibarat halilintar yang singgah di cupingmu, terima saja itu dengan senyuman dan ambil saja sebagai halwa telinga yang mengajarkan mu erti kesabaran. Itu sebenarnya dendangan sumbang dari bibir bibir sumbing yang ingin melihat mu sungkur. Percayalah akan ada berita manis yang singgah dicupingmu suatu masa nanti asal saja gunung kesabaranmu tidak pernah kau tarah.
Saudara wanitaku, iman mu adalah perisai, agamamu adalah landasanmu disetiap langkah yang kau atur. Jangan sesekali kau biarkan anasir songsang memperkotak katikan iman mu apatah lagi agama yang kau kandung hanya kerana nikmat duniawi semata mata, jangan kau gadaikan maruahmu yang tidak ada galang gantinya hanya kerana mengejar sesuatu yang tidak mungkin bisa kau kendong. Andai kata kau tersungkur, segeralah bangkit dan sekiranya kau tersasar jauh dari landasan hidupmu atur kembali langkahmu bersama titipan iman dan mulakan dengan langkah yang baru. Sedangkan sang jentayu yang kepatahan sayapnya masih bisa hidup bertongkat paruh apatah lagi kau yang dianugerahkan akal fikiran. Jangan bersedih wahai wanita andai apa yang kau ingini tidak kau beroleh di dunia, syurga itu sentiasa menanti mu. Bulatnya iman dan takwa sumaiyah ketika di hunuskan tombak ditubuhnya, demikian jugalah bulat iman mu harus kepada pencipta mu.

Peganglah kata kata ini, "kau sebenarnya tidak akan tersasar seandainya keimananmu kau jadikan sebagai tunjang dalam kehidupan".

Wanita, biar tawadukmu lebih menggungung daripada kejelitaanmu, biar keayuan mu terpancar dek kerana lemah gemalainya perilaku, biar kebijaksanaan mu terpampang oleh tingginya ilmu mu. Jangan sesaat pun kau lupa setianya masyitah pada Tuhannya, agungnya kasih khadijah kepada agamanya dan perjuangan srikandi srikandi agama terdahulu. Jadikan agama mu sebagai tunjang yang memperkasakan akidah mu, biar kesabaranmu manjadi benteng perjuanganmu dan lebarkan iman mu dengan sejuta lapis sifat mahmuda. Jadilah kita wanita paling bahagia.


Jumaat, 27 Januari 2012

AKHI..........


Duhai Akhi….Sebaik apapun dirimu, takkan ku biarkan diriku jatuh ke dalam pelukanmu.Setampan apapun wajahmu,takkan membuatku terlena karena engkau bukanlah kekasih halalku.Selembut apapun perlakuanmu,tak mau aku membawamu ke dalam mimpi karena belum tentu Allah mentakdirkan engkau menjadi milikku.

Biarlah rasa kagum ini aku simpan dalam hati.

Duhai Akhi… kalaupun benar ada harap yang terbersit dalam hati untuk dapat menjadi pendampingmu,tak akan aku menghinakan diri dengan mengemis perhatian dan memohon agar engkau mencintai aku,karena apa yang tampak indah di mataku belumlah tentu yang terindah dalam pandangan-Nya.Kalaupun benar ada percikan-percikan hasrat yang merasuk kedalam jiwa, biarlah akan aku simpan dalam dada sambil berdoa semoga engkau yang Allah pilihkan sebagai imamku kelak.

Duhai akhi…Aku adalah muslimah pemalu,Takkan dapat mata ini memandangmu, karena syaitan pasti telah bersiap melepaskan anak panahnya di antara pandangan mata kita,Aku adalah muslimah pemalu,Tak akan bisa aku berkata “aku mencintaimu,” karena engkau belumlah halal untukku.
Takkan sanggup aku mengenggam erat jemarimu,karena syaitan pasti dengan mudahnya akan masuk melalui sela-sela jemari kita lalu mengalir ke dalam hati dan menyiapkan perangkap-perangkapnya sehingga neraka akan tampak seperti syurga.

Duhai Akhi…Bila engkau menginginkan aku,katakanlah pada orang tuaku.Bila engkau mencintai aku,jagalah aku dengan imanmu.Bila engkau menginginkan aku untuk selalu ada disampingmu,khitbahlah aku.Bila menurutmu akulah wanita yang pantas untuk menjadi pendamping hidupmu,ikatlah aku dengan tali suci pernikahan yang telah Allah persiapkan untuk kita,agar cinta ini senantiasa dapat aku persembahkan untukmu dan hanya untukmu kekasih halalku.


Bila kamu telah bertemu dengan seorang INSAN,Yang bagimu telah pasti
boleh membawa kebaikan kepada dirimu menyayangimu mengasihimu dan mencintaimu…Mengapa kamu berlengah lagi?..Coba membandingkannya dengan yang lain?

Terlalu mengejar KESEMPURNAAN,Kelak dia akan berjauh hati dan kamu akan kehilangannya apabila dia menjadi milik orang lain,Kamu juga yang akan MENYESAL dan tidak ada gunanya lagi karena dia telah menemui cinta sejatinya yang jauh lebih baik dari kamu dan ketika itu tiba tiada guna lagi ruang dalam hatinya buat kamu…Oleh itu janganlah kita terlalu mengejar KESEMPURNAAN karena ia bukanlah faktor utama KEBAHAGIAAN yang sempurna sedangkan jika kita boleh memaafkan KHILAFAN orang yang kita sayangi dan akur dengan kelemahannya sebagai manusia biasa serta BERSYUKUR dengan apa yang kita sudah MILIKI…

kita akan BAHAGIA,BAHAGIA dan terus BAHAGIA…itu lebih BERMAKNA!!
kita juga tidak sempurna jadi mengapa harapkan insan yang sempurna sedang hakikatnya tiada insan yang sempurna dalam dunia ini…setiap yang bernama manusia itu mempunyai kelemahan…mengapa tidak kita bersama atasi kelemahan itu dan memberi peluang kepadanya berubah dan kita juga harus bersama berubah ke arah KEBAIKAN…itulah PASANGAN saling melengkapi…

Apa yang utama ialah mencintai ILAHI dengan mencintai Ilahi…pasti ALLAH akan temui kamu dengan seseorang yang mencintai-NYA…

Mencari yang sempurna…SEMPURNAKAH dirimu??..tepuk dada tanyalah IMAN…

Bersyukurlah bila telah menemui insan yang ikhlas menyayangi dan menyintai diri ini dengan ikhlas setulus hati apa yang pasti kita mengharapkan sebuah cinta yang berlandaskan keimanan…cinta yang membuat merasa semakin dekat pada-NYA syukur di atas segalanya…Hargailah kekurangnanya untuk MENGGAPAI bahagia dan cintailah dia dengan segala kekurangannya untuk menggapai Ridho-Nya..

Ingatlah...Kesempurnaan Hanya Milik Allah semata

Isnin, 5 Disember 2011

wanita perhiasan dunia

1. Wanita yang menjadikan Al-Quran dan Al Hadist sebagai sumber hukum dalam mengatur seluruh aspek kehidupannya

2. Wanita yang Ibadahnya baik dan memiliki akhlak serta budi pekerti yang mulia. Tidak hobi berdusta, bergunjing dan ria

3. Wanita yang Berbuat baik dan berbakti kepada orangtuanya. Ia senantiasa mendoakan orangtuanya, menghormati mereka, menjaga dan melindungi keduanya

4. Ia taat kepada suaminya.Menjaga harta suaminya, mendidik anak-anaknya dengan kehidupan yang Islami. Jika dilihat menyenangkan, bila dipandang menyejukkan dan menentramkan bila berada didekatnya. Hati akan tenang bila meninggalkannya pergi. Ia melayani suaminya dengan baik, berhias hanya untuk suaminya, pandai membangkitkan gairah dan memotivasi suaminya untuk berjuang membela agama Allah

5. Ia tidak bermewah-mewah dengan dunia, tawadhu, bersikap sederhana. Kesabarannya luar biasa atas janji-janji Allah, ia tidak berhenti belajar untuk bekal hidupnya nanti

6. Ia bermanfaat dilingkungannya. Pengabdiannya epada masyarakat dan agama sangat besar. Ia menghadap kepada Allah dengan kedua tangan dan lisannya yang lembut, hatinya yang bersih, akalnya yang cerdas dan dengan hartanya

7 Ia Berusaha menjadikan potensi yang ada pada dirinya sebagai sumber penghasilan yang dapat membantu perekonomian keluarga minimal untuk berinfaq,bersadaqah dan berzakat

8. Ia Senantiasa mengingatkan suaminya agar mencari nafkah dengan cara yang halal,tidak menipu dan korupsi

9. Ia menjadi orang yang bermanfaat disekelilingnya. Menjadi contoh dan tauladan bagi orang-orang yang mengenalnya

10. Ia pandai mengelola keuangan keluarga dengan berinvestasi yang aman menguntungkan.

Isnin, 28 November 2011

4 WANITA MULIA



Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud : “Ada Empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita, mereka itu ialah Asiah binti Muzahim ( Isteri Firaun ), Maryam binti Imran ( Bonda Isa Al-Masih ), Khadijah binti Khuwailid ( isteri Rasulullah ), dan Fatimah binti Muhammad ( Puteri Kesayangan Rasulullah ).

( Riwayat Bukhari ).



Asiah adalah simbol teladan bagi wanita beriman yang tetap mempertahankan keimanannya kepada Allah, meskipun hidupnya sebumbung bersama suaminya, Firaun, yang tidak beriman kepada Allah.

Maryam pula adalah symbol wanita yang dalam ibadah dan tinggi darjat ketakwaannya kepada Allah serta mampu memelihara kesucian diri dan kehormatannya ketika mengabdikan dirinya kepada Allah.

Khadijah pula adalah simbol isteri yang setia tanpa mengenal penat lelah mendampingi suaminya menegakkan panji-panji kebenaran islam, berkorban jiwa raga dan segala harta, rela menaggung pelbagai risiko dan cabaran demi menyebarkan risalah Islam yang diamanahkan dibahu Rasulullah.

Akhirnya ialah Fatimah. Beliau adalah lambang pelbagai dimensi wanita solehah; anak yang soleh dan taat kepada ayahandanya, isteri yang setia dan taat terhadap suaminya serta ibu yang bijaksana untuk putera-puterinya. Beliaulah mendahului segala wanita dan seorang wanita misali yang setiap detik kehidupan yang dilaluinya sewajarnya dijadikan ikutan para muslimah.

Wassalam. 

Jumaat, 21 Oktober 2011

Kusimpan Namanya disudut Hati


Kusimpan namanya disudut hati,
Demi sebuah keredhoan,
Ya Allah kuatkan hati ini,
Bantu kami bermujahadah,
Ya Rabb..
Bantu kami, hambaMu,
Yang mencari,
Sedang mencari,
Dan masih mencari,
Erti cinta sejati..
Cinta dua insan yang dibatasi syariatMu,
Tanpa digugat setitik bisikan nafsu,
Yang ada hanyalah,
Sebuah ketagihan cinta,
Sebagai wadah menggapai cinta agungMu..
Ya Rahman...
Faqirnya kami, lemahnya kami,
Sungguh tak terdaya,
Segalanya milikMu,
KepadaMu segalanya dikembalikan..
Ya Muhaimeen,
Namun ku gusar..
Dengan mujahadah ini,
Apakah dia bisa setia,
Apakah dia bisa menunggu,
Apakah kami bisa tabah,
Higga ke akhirnya...
Ya Rabbul Izzati,
Engkaulah pemilik segala hati,
Peganglah hati-hati kami,
Peliharalah hati-hati kami,
Jagailah, bajailah dan siramilah hati-hati kami,
Dengan cahaya keimanan kepadaMu..
Agar kami bisa terus bermujahadah,
Hingga waktu menentukannya..
Ameen ya Rabb
- Artikel iluvislam.com


Selasa, 4 Oktober 2011

Izinkan Cuma Engkau yang Bertakhta di Hati




     Di pelataran dinginnya malam, ku terdampar sendiri.
Saat ini, tika ini, hati seakan terdera dengan amukan hawa nafsu dan perasaan yang mengetuk-ngetuk tangkai hati. Tidak semena-mena, titisan jernih jatuh, setitis demi setitis. Hati sebak.
Dibiarkan air jernih itu mengalir hangat. Berlawan dengan emosi, ternyata seringkali diriku menjadi kalah. Nurani membentak, jiwa ini tidak tenang. Kenapa? Kenapa begini? Kenapa sekarang jadi begini?
Dulu hati itu dapat merasai sebuah ketenangan. Namun kini ketenangan itu seakan-akan diragut. Diragut oleh siapa? Apakah ia hilang ditarik oleh Tuhan? Atau kerana dosa-dosa yang dilakukan? Soalan-soalan itu bertubi-tubi menyoal, namun hati sememangnya tidak mampu menjawab. Terdiam sepi. Adakah hati itu telah mati?
Memang tidak ku nafikan, dia sangat menyayangi diri ini. Tetapi berkali-kali ku ingatkan pada diri, kasih sayang itu tidak abadi!
'Berpada-padalah dalam menyayangi, jika tidak kelak dikau akan menangisi!'
Entah dari mana suara itu datang dan berbisik pesanan, kemudian hilang.
Namun kini, ku pula yang terkena panahan kasihnya itu. Semakin ku lari, semakin dia mendekati. Benarlah. Menjaga sekeping hati amat sukar sekali. Perlu sangat cermat dan berhati-hati. Ku mengeluh, melepaskan sebuah keluhan perasaan yang berat, yang semakin memberati rasa hati.
Jiwa ini tidak lagi suci, terasa ia tersangat kotor.
"Ya Ilahi, di manakah Engkau selama ini yang bertakhta di hati? Kenapa ia sekarang telah terganti dengan makhlukMu? Kenapa diri terlalu tega menggantikan tempat teragung itu dengan insan dan makhlukMu yang hina?"
Hati bermonolog lagi sendirian. Tidak! Ia punya peneman. Sang Tuhan yang sentiasa sentiasa ada mendengar setiap keluhan.
"Astaghfirullahalazim.... Ighfirli Robbi... Ighfirli...."
Bibir memantulkan kalimah suci itu perlahan-lahan. Bibir diketap erat. Menahan tangkai emosi yang kian membuak-buak rasa pilu dan syahdu bila menyebutkan nama terindah itu, jiwa menjadi mudah terusik.
Berbicara dengan Sang Agung, air jernih itu terus menitis kemudian semakin mencurah-curah. Teresak-esak.
"Ya Rabbi, pegang hati ini, dakaplah ia seerat-eratnya, jangan sesekali biarkan ia termiliki oleh makhlukMu, ku tidak sanggup menggantikan tempatMu dengan yang lain, tidak sanggup juga berkongsi rasa itu, ku cuma mahu kasih itu teragung untukMu, ku cuma mahu rindu itu terpatri untukMu, ku cuma mahu cinta itu hanya membunga untukMu Tuhan, jangan biarkan daku terkalahkan dengan emosi dan perasaan yang seringkali dipermainkan oleh syaitan.
Ya muqallibal qulub, tetapkanlah jiwa ini setulusnya di jalanMu, pancarkan cahaya bagiku di jalan yang gelap agar aku tidak teraba-raba kesepian sendirian di hujung jalan yang kelam, jangan biarkan ku terus begini tanpaMu disisi.
Tuhan, Izinkanlah! Cuma ingin Engkau yang bertakhta di hati ini "
Berkali-kali kalimah itu diungkapkan pilu dalam pelantaran sujudnya. Wajah diraup setelah tangan menadah. Hati terus berdoa dan berharap, semoga Dia menerima segala-galanya.
-Artikel iluvislam.com